Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UB
Ditulis pada tanggal 12 Oktober 2016, oleh aquaticbioflocfpik, pada kategori Berita

20161011_151541

Kelompok Peniliti Aquatic Biofloc dari Fakultas Peikanan dan Ilmu Kelautan mengadakan seminar nasional pertama dengan judul “perpetual aquaculture and fisheries for national food security and income generating”. Seminar ini diadakan pada hari selasa tanggal 11 Oktober 2016 bertempat di Gedung A, lantai II dan IV FPIK Universitas Brawijaya jalan veteran 65145. Seminar ini mengundang 4 orang pembicara utama dari The Nature Conservancy (TNC), Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara, dan PT. Central Proteina Prima (CPP) Surabaya.

Peter J. Mous (TNC) memulai key-note speech bidang fisheries dengan topik presentasi: Deep Water Snapper Fisheries of Eastern Indonesia. Presentasi kedua, Risal Pramana (TNC) melanjutkan presentasi ke arah teknis dengan topik: Data Collection Tools and Traceability for Deep Water Snapper Fisheries. Diskusi peserta seminar yang menarik dari dua makalah ini ialah keterkaitan antara deep sea grouper-snapper dengan terumbu karang sebagai habitat pendukung sumberdaya. Pada sesi panel kedua, Supito, peneliti dari BBPBAP Jepara menyajikan topik Pengelolaan Air Semi Heterotrof Sistem Budidaya Udang Vannamei. Selanjutnya, Nonot Tri Waluyo (CPP), sebagai praktisi, menyajikan topik Potensi dan Prospek Tambak. Panel diskusi kedua ini menjadi sangat menarik karena inovasi tambak sistem biofloc, inisiasi Kampung Vannamei serta Rumah Tangga Vannamei.

Setelah ISHOMA, presentasi makalah dilakukan oleh 20 peserta yang terbagi dalam dua ruang, 10 presentasi pada bidang aquaculture, dan 10 presentasi lagi pada bidang fisheries. Jumlah total peserta yang hadir pada sesi key-note speech mencapai 140 orang, terdiri dari mahasiswa S1, S2, dan S3, Dosen FPIK dan pemakalah dari 15 institusi yang berbeda, sebagai berikut:

  1. The Nature Conservancy (TNC) Indonesia’s Fisheries Program;
  2. Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara;
  3. PT. Central Proteina Prima (CPP) Surabaya;
  4. Asosiasi Petambak Intensif (ASTIN) Jawa Timur;
  5. Program Studi Budidaya Perikanan, Universitas Muhammadiyah Gresik;
  6. Jurusan Budidaya Perairan, FPPB, Universitas Bangka Belitung
  7. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Mulawarman, Samarinda
  8. Politeknik Kelautan dan Perikanan Bitung
  9. Sekolah Tinggi Perikanan dan Kelautan Palu
  10. Program Magister Pengelolaan Sumberdaya Lingkungan dan Pembangunan, Universitas Brawijaya Malang
  11. Program Magister Budidaya Perairan, FPIK, Universitas Brawijaya, Malang
  12. Program Doktor Ilmu Perikanan dan Kelautan, FPIK, Universitas Brawijaya, Malang
  13. Program Studi Ilmu Kelautan, Universitas Trunojoyo, Bangkalan – Madura
  14. Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan FPIK, Universitas Brawijaya Malang
  15. Program Studi Budidaya Perairan, FPIK, Universitas Brawijaya, Malang

Seminar nasional ini memberikan kesempatan kepada peserta dari berbagai kalangan untuk saling berbagi pengetahuan melalui hasil penelitian, teknologi, dan best practice pada bidang perikanan tangkap dan budidaya. Kesempatan ini juga telah digunakan untuk membangun jejaring komunikasi diantara peneliti dan mahasiswa di kampus dengan praktisi pada tingkat lapang.

Sampai bertemu pada seminar yang lebih besar tahun depan.

A.M. Hariati

Ketua RG Aquatic Biofloc

Back to top